PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI
Pengambilan keputusan dibutuhkan ketika kita
memiliki masalah yang harus diselesaikan dengan memuaskan. Situasi masalah
tersebut yang menjadi masukan pertama dalam sistem pembuatan keputusan.
Pembuatan keputusan dengan pengetahuan, pengalaman, dan data yang diperoleh
atau dikumpulkan berkaitan dengan masalah.
Berikut beberapa pendapat sebagai dasar konseptual
dalam memahami apa sebenarnya pengambilan keputusan dalam aktivitas manajemen
pada sebuah organisasi
Pengambilan keputusan merupakan salah satu peranan
manajer yang disebut peranan desisional (Winarda,1990).
Suatu putusan ialah proses memilih tindakan tertentu
antara sejumlah tindakan alternatif yang mungkin (Sutisna,1985:149)
Demikian pula Drummond (1985) berpendapat bahwa
Pengambilan keputusan merupakan usaha penciptaan kejadian-kejadian dan
pembentukan masa depan (peristiwa-peristiwa pada saat pemilihan dan
sesudahnya).
Bertolak dari definisi diatas dapat disimpulkan
bahwa pengambialn keputusan ialah proses pemecahan masalah dengan menentukan
pilihan dari beberapa alternatif untuk menetapkan suatu tindakan dalam mencapai
tujuan yang diinginkan.
1.
Definisi
& dasar pengambilan keputusan
keputusan adalah suatu pemutusan
atau pengakhiran dari pada suatu proses pemikiran tentang suatu masalah atau
problem, untuk menjawab pertanyaan apa yang harus diperbuat guna mengatasi
masalah tersebut, dengan menjadikan pilihan pada salah satu alternative
tertentu. Atmosudirsjo S Prajudi(1982:87).
Setelah pengertian
keputusan disampaikan, perlu pula diikuti dengan pengertian tentang
“pengambilan keputusan”. Beberapa pengertian tentang pengambilan keputusan
menurut beberapa buku :
1. Pengambilan keputusan yaitu hal yang dilakukan oleh ketua dalam suatu
kegiatan yang dilakukan dalam organisasi untuk mengambil suatu tindakan atau
pilihan yang harus dilakukan yang akan menghasilkan keputusan untuk kebaikan
bersama (stephen P.Robbins: manajemen).
2. pengambilan keputusan yaitu proses memilih suatu alternatif cara bertindak
dengan metode yang efisien sesuai situasi. Proses itu untuk menemukan dan
menyelesaikan masalah dalam organisasi. J. Salusu (1966:47).
Pengambilan keputusan merupakan suatu hal yang sangat
penting bagi individu maupun organisasi. Mengambil keputusan kadang-kadang
mudah tetapi lebih sering sulit sekali. Kemudahan atau kesulitan mengambil
keputusan tergantung pada banyaknya alternatif yang tersedia. Semakin banyak
alternatif yang tersedia, kita akan semakin sulit dalam mengambil keputusan.
Keputusan yang diambil memiliki tingkatan yang berbeda-beda. Ada keputusan yang
tidak terlalu berpengaruh terhadap organisasi, tetapi ada keputusan yang dapat
menentukan kelangsungan hidup organisasi. Oleh karena itu, hendaknya mengambil
keputusan dengan hati-hati dan bijaksana.
2.
Jenis2 keputusan organisasi
Secara umum keputusan dibedakan menjadi 2 keputusan
yang diprogramkan (program decision) melibatkan
masalah-masalah yang sederhana, umum, dan kerap terjadi dimana solusinya telah
ditentukan sebelumnya. dan keputusan yang tidak diprogramkan
(non-programmed decision) masalah-masalah lain yang lebih rumit.Louis E Boone dan David L.
Kurtz (2007 : 394).
Jenis keputusan dibagi menjadi tiga macam :
1. keputusan terstruktur
adalah keputusan yang dilakukan secara berulang-ulang dan bersifat rutin.
2. Keputusan semiterstruktur adalah keputusan yang
mempunyai sifat sebagai keputusan dapat ditangani oleh komputer dan yang lain
tetap harus dilakukan oleh pengambil keputusan.
3. Keputusan tak terstruktur adalah keputusan
yang penangananya rumit, karena tidak terjadi berulang-ulang atau tidak sengaja
terjadi.
3.
Faktor2 yang mempengaruhi pengambilan keputusan
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan sebagai berikut :
1. Kondisi/kedudukan.
Dalam kerangka pengambilan keputusan, posisi/kedudukan seseorang dapat
dilihat dalam hal berikut :
A. Letak posisi; dalam hal ini apakah is sebagai pembuat keputusan (decision
maker), penentu keputusan (decision taker) ataukah
staf (staffer).
B. Tingkatan posisi; dalam hal ini apakah sebagai strategi, policy, peraturan,
organisasional, operasional, teknis.
2. Masalah
Masalah atau problem adalah apa yang menjadi peng-halang untuk tercapainya
tujuan, yang merupakan penyimpangan daripada apa yang diharapkan, direncanakan
atau dikehendaki dan harus diselesaikan.
3. Situasi
Situasi adalah keseluruhan faktor-faktor dalam keadaan, yang berkaitan satu
sama lain, dan yang secara bersama-sama memancarkan pengaruh terhadap kita
beserta apa yang hendak kita perbuat.Faktor-faktor itu dapat dibedakan atas
dua, yaitu sebagai berikut :
A. Faktor-faktor yang konstan (C), yaitu faktor-faktor yang
sifatnya tidak berubah-ubah atau tetap keadaanya.
B. Faktor-faktor yang tidak
konstan, atau variabel (V), yaitu faktor-faktor yang sifatnya selalu berubah-ubah,
tidak tetap keadaannya.
4. Kondisi
Kondisi adalah keseluruhan dari faktor-faktor yang secara bersama-sama
menentukan daya gerak, daya ber-buat atau kemampuan kita. Sebagian besar
faktor-faktor tersebut merupakan sumber daya-sumber daya.
5. Tujuan.
Tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan perorangan, tujuan unit (kesatuan),
tujuan organisasi, maupun tujuan usaha, pada umumnya telah tertentu/ telah
ditentukan. Tujuan yang ditentukan dalam pengambilan keputusan merupakan tujuan
antara atau objective.
Dibawah ini ialah
menurut pendapat para ahli :
Faktor-faktor yang
perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan menurut Terry, yaitu :
a. Hal-hal
yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang emosional maupun yang rasional
perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.
b. Setiap
keputusan harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi.
c. Setiap
keputusan jangan berorientasi pada kepentingan pribadi, tetapi harus lebih
mementingkan kepentingan organisasi.
d. Jarang
sekali pilihan yang memuaskan, oleh karena itu buatlah altenatif-alternatif
tandingan.
e. Pengambilan
keputusan merupakan tindakan mental dari tindakan ini harus diubah menjadi
tindakan fisik.
f. Pengambilan
keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama.
g. Diperlukan
pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
h. Setiap
keputusan hendaknya dilembagakan agar diketahui keputusan itu benar.
i. Setiap
keputusan merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan mata rantai
berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar